05/10/11

to bee or not to bee

Tiba-tiba ingat sama buku yang satu ini...To Bee or Not to Bee. Saya beli buku ini hampir 2 tahun lalu. Begitu melihat gambar sampulnya langsung tertarik (walaupun pepatah bilang "don't judge a book by its cover" hihihihi...), apalagi warna kuningnya yang menarik hati :))
Isinya tidak kalah menarik..ada kisah tentang seekor lebah bernama Buzz yang merasa bosan mencari madu dan pencariannya akan Tuhan. Buat saya buku ini ga cuma menjadi hiburan semata karena cerita dan gambarnya yang menarik, tetapi didalamnya juga ada kata-kata bijak dan nilai-nilai tentang kehidupan.

Buzz...seekor lebah yang nyeleneh di antara koloninya. Ia dianggap aneh karena pemikirannya yang tidak biasa. Buzz mulai merasa bosan dengan rutinitasnya sebagai lebah pekerja - mencari madu. Buzz merasa seharusnya ada saat di mana para lebah menikmati hidup mereka dan berhenti berpikir untuk memperluas koloni. Hingga suatu hari Buzz bertemu dengan seekor lebah tua bernama Bert - yang kemudian menjadi temannya. Dari Bert ia mendapat pengetahuan tentang Tuhan dan kehidupan.

"Tuhan ada di dalam diri kita, dan juga di mana-mana"

"Kesempurnaan bukanlah suatu keadaan, tetapi cara berpikir"
"Adalah sempurna bahwa kita berpikir hidup itu tidak sempurna"

Sepeninggal Bert dan setelah bencana besar yang dialami koloninya akibat serangan Boris - si Beruang - Buzz semakin mengerti dan menyadari bahwa dirinya semakin merasa bersyukur - bersyukur untuk kehidupannya dan keselamatannya dan rumah baru bagi koloninya. Dan begitulah Buzz melanjutkan kehidupannya sebagai seekor lebah pekerja. Tak ada keluhan, tak ada kejenuhan, dan semakin mantap menjadi dirinya sendiri.

Bagian yang paling saya sukai adalah ketika setelah rumah mereka dihancurkan oleh Boris, dan Sang Ratu tiada, Buzz menawarkan suatu tempat di atas tebing sebagai tempat bagi rumah baru koloni. Meskipun pada awalnya ada yang meragukan pendapatnya, pada akhirnya tempat itulah yang terbaik bagi mereka. Dan Buzz memahami bahwa mereka semua punya peran masing-masing dalam kehidupan ini yang sempurna, termasuk dirinya.

"Segalanya tetap sama; tidak ada yang berubah. Kecuali dirinya"

Nah, gimana?ada yang merasakan hal yang sama dengan Buzz? Kalau Buzz bosan mencari madu, mungkin ada yang bosan cari duit melulu??hihihihi...lebih tepatnya bosan dengan rutinitas kerja yaa *pengalaman pribadi :) boz yang ngebetein, penghasilan yang kayanya cuma mampir di awal bulan, kerjaan yang makin numpuk, ga bisa liburan..Alasan yang kedua pasti alasan utama wkwkwkwk apa lagi yang kita cari kalau bukan penghasilan yang bisa menuhin kebutuhan kita. Tapi ga salah juga donk punya keinginan atau mimpi??

Seperti Buzz si lebah, yang sangat tertarik pada sebuah celah di pegunungan, hanya bisa berandai-andai apakah yang ada di balik tebing, apakah gletser, gurun, lembah subur, atau lautan..tidak ada yang tahu. Kalau saja Buzz tidak membulatkan tekadnya untuk terbang menuju celah di tebing itu, maka ia tidak akan pernah menemukan keindahan di baliknya. Angin kencang dan udara yang semakin tipis di ketinggian tidak mematahkan tekadnya untuk sampai di celah. Apa yang ia temukan?? Sebuah pemandangan baru yang luar biasa mengejutkannya. Bukan gletser, gurun, atau lautan. Tetapi sebuah lembah dengan padang rumput dan sebuah danau.

Kisah Buzz ini bisa jadi inspirasi bagi kita. Saya jadi ingat pesan dari seorang teman yang luar biasa, Niek Sugiarti, katanya "tidak ada mimpi yang terlalu tinggi, yang ada hanya niat yang terlalu kecil". Kata-kata ini jadi favorit saya sekarang :) kenapa? karena saya punya banyak sekali mimpi, yang pastinya ingin sekali mimpi itu terwujud...lalu bagaimana dengan niat??ketika kita menginginkan sesuatu, maka kita harus bergerak, harus berusaha, hingga keinginan itu bisa kita dapatkan, benar?! karena seperti pesan Bert, "segalanya tetap sama, tidak ada yang berubah, kecuali diri kita"...so beautiful words..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar